Senin, 23 Januari 2012

ASKEP SINUSITIS MAKSILARIS

Askep Pada Klien dengan Sinusistis  Maksilaris

1.      Pengertian Sinusitis Maksilaris Akut :
Sinusitis Maksilaris Akut adalah infeksi akut pada mukosa sinus maksilaris.
2.      Penyebab :
S. Pneumonia. H. Influenza, S.Aureus atau Virus
Insidens paling banyak dibanding Sinus yang lain, hal ini karena :
a.Modus infeksi;
Rinogen: merupakan ekstensi dari Rinitis akut, yaitu waktu buang ingus sekret masuk ke dalam sinus.
Dentogen; karies pada gigi premolar 2 sampai dengan molar 3 rahang atas
Pasca ekstraksi gigi rahang atas.
b.Posisi ostium sinus maksilaris paling rendah
c.Drainase sinus maksilaris paluing sulit karena letak ostium yang tinggi, diatap sinus ditutupi konka media/polip/deviasi septi, 16 jam penderita dalam posisi berdiri atau duduk.
3.      Diagnosis
a.       Gejala:
-          Rinore dengan sekret yang kental dan berbau, obstruksi nasi, panas badan.
-          Kadang-kadang pilek disertai darah
-          Obstruksi nasi
-          Panas badan
-          Nyeri pada pipi daerah sinus sakit
-          Nyeri meningkat pada waktu sore hari minimal pada waktu pagi hari. Hal ini disebabkan karena ostium sinus berada pada atap sinus, sehingga pada malam hari dimana penderita kebanyakan dalam posisi berbaring, isi sinus dapat keluar tetapi pada siang hari dimana penderita kebanyakan pada posisi berdiri akan menyebabkan sekret sulit keluar, sehingga menumpuk dalam sinus
b.      Pemeriksaan :
Penderita tampak sakit
Febris
Pada palpasi, ada perbedaan rasa nyeri pada penekanan pipi
Rinoskopia anterior ;
(konka inferior udem dan hiperemis, kavum nasi menyempit serta akan tampak sekret mukopurulent pada meatus medius )
c.       Transiluminasi ada perbedaan sisi kanan dan kiri. Biasanya sisi yang sakit akan tampak lebih gelap
d.      Foto Waters tampak adanya udema mukosa ataua cairan dalam sinus. Bila cairan tidak penuh, akan tampak gambaran air fluid level.
e.       Terapi:
a.       makan minum hangat
b.      Antibiotika, dekongestan.
c.       Bila ada cairan, dilakukan irigasi sinus
d.      Untuk mengurangi udema diberikan diatermi 10 kali
e.       Tidur kesisi heterolateral.

Sinusitis maksilaris Kronis
1. Insiden banyak, karena :
a.       Drainase kurang baik.
b.      Sinusitismaksilaris akut yang tidak diobati
c.       Ada faktor gigi
d.      Ada faktor posisi ostium.
2. Patologi
Terjadi perubahan pada mukosa sinus yang berupa degenerasi kisteus, polip.fibrosis, dan metaplasia epitel. Tidaka ada perubahan pada tulang.
3. Diagnosis
Gejala tak jelas dan tak banyak, tetapi keluhan telah terjadi lama, yaitu adanya sekret mukopurulent, foetor nasi dan obstruksio nasi yang sangat bervariasi
4.      Terapi
a. Bila ada foetor dentogen berobat ke dokter gigi.
b. Irigasi dan beri obat tetes hidung
c. Bila irigasi lebih dari 4-5 kali belum sembuh, operasi Caldwell Luc.

Pengkajian Data Fokus :
1.      Data Subyektif
a.       Obsruksi Nares
-          Riwayat bernafas melalui mulut pada siang  atau malam hari, kapan terjadi, lamanya dan frekuensinya.
-          Riwayat pembedahan hidung atau trauma pada hidung
-          Penggunaan obat tetes atau semprot hidung jenis, jumlah, frekuensi dan lamanya penggunaan.
b.      Sekresi Hidung :
-          warna, jumlah dan konsistensi sekret
-          Perdarahan hidung dari satu atau kedua nares.
-          Adanya krusta atau nyeri pada hidung
c.       Riwayat Sinusitis
-          Nyeri kepala, lokasi dan beratnya nyeri
-          Hubungan sinusitis dengan musim tertentu atau cuaca tertentu
d.      Gejala – gejala umum lainya seperti kelemahan.
2.      data Objektif ;
a.       Demam dan drainase ( serous, mukopurulent, porulent )
b.      Polip ( pucat, lunak, edematous keluar dari nasal atau mukosa sinus) mungkin timbul dan biasanya terjadi bilateral pada hidung dan sinus yang mengalami peradangan.
c.       Kemerahan dan edema pada membran mukosa.
3.      Tes Diagnostik :
a.       Kultur organisme penyebab dari hidung atau tenggorokan
b.      Pemeriksaan rontgen sinus biasa , dilakukan untuk menentukan ada dan luasnya penyakit dan terkena tidaknya tulang-tulang, jika  terjadi infeksi, foto me unjukan gambaran; penebalan membran mukosa sinus dan gambaran difus pada sinusitis kronis




















ANALISA DATA
Data
Penyebab
Masalah
S. Klien post operasi caldwell luc hari pertama , mengeluh nyeri pada daerah sinus maksilaris.kiri.
O.: Daerah sinus maksilaris terlihat bengkak, pada palpasi didapatkan nyeri .
Tindakan Operasi caldwll Luc

Melakukan insisi pada bawah bibir atas sebelah kiri
Mengerok jaringan fibrotik pada permukaan mukosa sinus maksilaris

Nyeri , bengkak, perdarahan dan resiko infeksi.
Nyeri akut
S. : Klien mengeluh saat meludah ada darah sedikit pada kerongkongan.
O.: Terlihat tampon hidung dengan perdarahan minimal.
Tndakan operasi caldwell Luc.
Resiko terjadi perdarahan
S.: Klien mengeluh kebal pada daerah bibir atas
O. : Terlihat luka sayatan operasi yamg terjahit di bawah bibir atas sebelah kiri.
Tindakan operasi Caldwell Luc
Resiko infeksi

Diagnosa Keperawatan
1.      Nyeri akut b/d tindakan operasi caldwell luc. Ditandai dengan klien mengeluh nyeri pada sinus maksilaris kiri terutama pada saat palpasi.dan bengkak.
2.      Resiko terjadi perdarahan b/d tindakan operasi caldwell Luc, ditandadi dengan klien mengeluh saat meludah ada perdarahan sedikit pada kerongkongan, terlihat tampon hidung dengan perdarahan minimal.
3.      Resiko terjadi infeksi pada insisi bedah( bawah bibir atas) b/d tindakan operasi cld well luc.terlihat luka sayatan operasi yang terjahit di bawah bibir atas sebelah kiri.



















Perencanaan Keperawatan
Nama Klien : Nn. A
Ruang; THT

Diagnosa
Tujuan-Kriteria
Intervensi
Rasional
Nyeri akut b/d tindakan operasi caldwell Luc.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan  selama 24 jam nyeri akut hilang.dengan kriteria:
a.Klien mengatakan nyeri berkurang/hilang
b. Klien dapat beristirahat /tidur.
*Kaji nyeri, catat lokasi, karakteristik, dan laporkan perubahan nyeri dengan tepat.

*Pertahankan istirahat dengan posisi tidur mid fowler atau miring ke sisi  sinus maksilaris yang sehat
Dorong untuk ambulasi  bertahap s/d kemampuan.

Berikan aktivitas hiburan


Berikan kompres es  segera pada daerah sinus maksilaris kiri( post operasi)
Kolaborasi berikan analgetik s/d program pengobatan dokter.
Perubahan pada karakteristik nyeri menunjukan terjadi proses degenerasi atau proses infeksi
Memungkinkan drainase dan mengurangi edema.


Mengurangi bengkak pada opst operasi sinus maksilaris.
Meningkatkan relaksasi, sekaligus meninfgktakn koping
Mengurangi nyeri, dan pembengkakan.

Mengurangi nyeri,meningkatkan istirahat
Resiko terjadi perdarahan b/d tindakan operasi caldwell Luc.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 24 jam , resiko perdarahan tidak terjadi,dengan kriteria:
a. Perdarahan pada tampon atau yang mengalir ke belakang(faring) minimal.
·         Kaji perdarahan baik pada tampon hidung atau pada faring.
·         Lanjutkan terus pemberian kompres es pada snus maksilaris kiri, secara perlahan
·         Cegah terjadinya batuk/mengedan yang berlebihan pada post operasi.
Deteksi dini perdarahan post operasi
Disamping mengurangi nyeri dan pembengakakan, juga dapat mengurangi perdarahan
Tindakan batuk/mengedan yang berlebihan dapat menimbulkan perdarahan.
Resiko terjadi infeksi b/d tindakan iperasi caldwell Luc.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan  selama 3X24 jam infeksi tidak terjadi.dengan kriteria :
a.       Daerah insisi operasi tidak terdapat tanda-tanda infeksi.
b.      Klien dapat menelan/mengunyah makanan lunak dengan baik.
c.       Daerah sinus maksilaris kiri tidak bertambah sakit atau bengkak.:
·         Rawat mulut secara teraturdan berikan obat kumur antiseptik
·         Ganti tampon hidung, minimal 24 jam post operasi atau jika terjadi perdarahan yang berlebihan/kotor
·         Berikan makanan lunak secarabertahap dengan diit TKTP arau sesuai dengan kondisi dengan kebutuhan cairan yang cukup
·         Saat pulang ajari klien untuk :
-tidak menyisi hidung, paling tidak dalam 48 jam setelah pengangkatan tampon.
-Dapat melaporkan tanda-tanda infeksi;demam, daerah post op. Tambah nyeri, bengkak, keluar cairan bau .
-Jangan bekerja berat atau mengedan yang berlebihan.
-Tidak mengunyah dengan sisi yang mengalami insisi sampai sembuh.
-Berhati-hati-hati sewaktu melakukan oral hygiene terutama sikat gigi pada daerah bawah bibir atas kiri.
-Hindari menyisi hidung selama kurang dua minggu setelah tampon diangkat.
-Anjurkan untuk istirahat, dan mencegah infeksi pada rongga hidung. dan, mulut.
Mencegah terjadinya infeksi pada rongga mulut.
Mencegah terjadinya infeksi pada rongga hidung yang dapat menyebar ke sinus

Dengan diit TKTP,meningkatkan kondisi tubuh, mengurangi infeksi.





Mengurangi taruma pada rongga hidung dan sinus.

Deteksi dini tanda infeksi.




Predisposisi lamanya proses penyembuhan.

Mengurangi trauma pada insisi bedah.


Mencegah trauma, sehingga mencegah infeksi.


Mencegah trauma.



Meningkatkan daya tahan tubuh.






















Implementasi Keperawatan
Nama Klien : Nn. A
Ruang          : THT
NODX.
Hari/tgl/Jam
Implementasi Keperawatan
Perawat

Senin,
11-03-02
11.00
Melakukan pengkajian preoperatif klien dgn. Sinusitis maksilaris Sinistra
Melakukan pemeriksaan fisik.
Rini Hendari

Selasa
12-03-02
08.00
Menyiapkan klien untuk operasi caldwell Luc Ronde ke 2
Mengantarkan klien ke GBPT, sekaligus mendampingi, dalam persiapan mental klien.
Rini Hendari



DX1

DX1,2

DX2

Dx1
Rabu
13-03-02
07.30
13.00


13.10




13.30
Menyiapkan klien untuk operasi caldwell Luc ronde ke 1( hari selasa gagal OK. operator tidak siap/mengatasi klien perdarahan)
Memberikan posisi tidur terlentang, dengan bantal, 30 dan kepala miring ke sisi sinus yang sehat
Melakukan observasi vital sign:TD.nadi, RR, dan suhu
Melakukan observasi kepatenan infus.
Melakukan pengkajian post operasi.
Melakukan kompres es pada daerah sinus maksilaris kiri
Melakukan observasi perdarahan melalui tampon hidung dan tenggorokan.
Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik( klien mengeluh nyeri dan pusing)
Rini Hendari


DX1,2
3


2

2


1,2,3
Kamis,
14-03-02
07.30


08.00
08.20
08.30

09.00
13.00


Memberikan kompres es pada daerah sinus maksilaris kiri
Memberikan kumur-kumur betadin
Memotivasi klien untuk makan bubur susu.
Melepaskan infus.
Menyiapkan untuk mengangkat tampon hidung.
Membantu mengangkat tampon hidung.
Melakukan observasi vital sign: TD. Nadi, RR dan suhu klien.
Memberikan penyuluhan rencana pulang tentang :
-Perawatan mulut yang teratur dan jangan meggosok terlalu kuat pada gigi atas sebelah kiri.
-jangan mengunyah makanan keras sampai gusi sembuh( 2 minggu)
-jangan menyisi hidung sampai luka operasi sembuh, jaga kondisi tubuh, tetap mengkonsumsi makanan bergizi dengan diet bertahap
-jaga jangan samapai kena infeksi saluran pernafasan atas.
-minum obat teratur dan habiskan.
-kontrol ke poli klinik hari Rabu atau jika terjadi masalah:perdarahan , luka/sinus tambah bengkak atau tambah nyeri.
Rini Hendari

Jum’at
15-03-02
08.00


09.00


Memotivasi klien untuk minum obat, sekaligus melakukan evalusi tentang hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Klien pulang
Rtini Hendari
















































Evaluasi
Nama Klien : Nn. A
Ruang          : THT
NO.Dx
Hari/Tgl/Jam
Evaluasi
Perawat

Jum’at,
16-03-02
08.00
S.: Klien mengatakan nyeri berkurang mulai hari ke dua(kamis) post operas
O.: Klien dapat beristirahat/tidur, palpasi masih nyeri.
A; Nyeri akut sebagian teratasi.
P : lanjutkan dengan penyluhan.

S. : Klien mengatkan saat meludah tidak ada darah
O.: Perdarahan tidak ada, begitu juga saat tampon hidung diangkat dari sinus tidaka da perdarahan, bengkak masih.
,A. Resiko perdarahan tetap diwaspadai.
P.: Lanjutkan dengan penyuluhan, tentang aktivitas dan istirahat.

S. : pada daerah insisi, keluhan nyeri tidak.
O.: Bengkak, pada sinus masih sedikit, merah, pada insisi bawah bibir tidak, keluar cairan pus tidak.suhu 36.7C
A.    : Resiko infeksi tetap diwaspadai
P.: lanjutkan dengan penyluhan di rumah.
Rini Hendari















































Artikel Terkait:




Artikel Terkait:




Artikel Terkait:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar